Selasa, 07 Desember 2010

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNERSCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

Bulkis Kanata, Teti Zubaidah
Staff Pengajar pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62 Mataram 83125, Tlp. 0370-6608703, Fax. 0370-636523
E-mail : uqinata@yahoo.co.id dan tetizubaidah@yahoo.com
Abstrak
Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu dari metode geofisika yang dapat mendeteksi aliran listrik di bawah permukaan bumi. Salah satu aplikasi metode geolistrik tahanan jenis adalah dapat mengidentifikasi keberadaan pipa di bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner–Schlumberger. Metode Wenner–Schlumberger adalah metode dengan sistem aturan spasi yang konstan dengan catatan faktor pengali ’n’ adalah perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 atau (C2-P2) dengan P1-P2. Instrumen yang digunakan adalah resistivitymeter yang dilengkapi dengan empat buah elektroda yang memiliki kemampuan dalam pembacaan output respon tegangan akibat arus yang diinjeksikan ke dalam permukaan pasir melalui dua buah elektroda arus dan dua buah elektroda potensial. Masukan instrumen tersebut berupa sumber tegangan DC sebesar 12 volt. Dalam penelitian ini digunakan sofware Res2Dinv untuk memetakan isoresistivity 2D di bawah permukaan yang diukur. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai resistivitas pipa sebesar 181.654 Ωm yang berada pada rentang nilai resistivitas pipa yang diamati sebesar 105 - 107 Ωm. Kata Kunci: Resistivitas, Isoresistivity 2D, Wenner–Schlumberger
Abstract
Geoelectric resistivity method is one of a branch of geophysics method that is able detect an electric current in
the earth subsurface. One of the application of geoelectric resistivity method is able to identify the of pipe in subsurface. This research used the resistivity geoelectric method i.e the Wenner–Schlumberger configuration which is a method with a constant spacing system with notice that factor of ‘n‘ is a spacing comparison between electrode C1- P1 (or C2-P2) with P1-P2. The instrument which is used i.e a Resistivitymeter with four electrodes that able to read the output of voltage respon as consequence current that has been injected in the sand surface through two potential electrodes and two current electrodes. The input of the instrument was dc voltage i.e 12 volt. In this research has been used software Res2Dinv for mapping the isoresistivity in two dimension in subsurface have been mesuared. The result of this research get the value of pipe resistivity was 181.658 Ωm which lie in the range of the pipe resistivity value that is 105 - 107 Ωm. Key Words: Resistivity, Isoresistivity 2D, Wenner–Schlumberger
1. PENDAHULUAN
Adanya penanaman kabel, pipa dan lain-lain di bawah tanah untuk berbagai keperluan diantaranya
kabel telepon, kabel listrik, pipa air dan sebagainya menghendaki keamanan dan keindahan lingkungan
sehingga memerlukan perhatian khusus terutama masalah penggalian. Adanya ketidaktahuan kabelkabel,
pipa yang sudah ada dalam tanah, seringkali menimbulkan masalah diantaranya putusnya kabel,
pecahnya pipa dan lain-lain. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut di atas, perlu dilakukan studi ke-geofisika-an. Penelitian ini merupakan suatu studi geofisika yang menerapkan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan arus listrik yang terjadi, baik secara alamiah maupun
akibat injeksi arus di dalam bumi. Metode ini dilakukan dalam sebuah wadah kaca dengan panjang
2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 0,6 meter. Sebagai host-rock digunakan pasir yang didalamnya terdapat
pipa yang kemudian dilakukan penginjeksian arus menggunakan 4 buah elektroda yang terdiri atas 2
elektroda arus dan 2 elektroda potensial. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengaplikasikannya di lapangan yaitu untuk menentukan tahanan jenis (resistivitas) bawah
permukaan dan memetakan formasi bawah permukaan sehingga keberadaan benda/material di bawah permukaan dapat teridentifikasi. Aplikasi hasil penelitian ini dapat diterapkan seperti pengidentifikasian pipa air minum, pipa minyak, serta penelusuran kabel listrik dan kabel telpon bawah tanah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sakka (2001) mengatakan bahwa tujuan survei geolistrik tahanan jenis adalah mengetahui perbedaan tahanan jenis (resistivitas) bawah permukaan bumi dengan melakukan pengukuran di permukaan bumi. Pengukuran dengan konfigurasi schlumberger menggunakan 4 elektroda, masing-masing 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial dimana telah dilakukan oleh Azhar dan Gunawan Handayani (2004) dengan pemodelan berskala laboratorium untuk mengukur tahanan jenis suatu bahan dengan beberapa sampel batubara dari Tambang Air Laya. Kesimpulannya bahwa salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan
keberadaan dan ketebalan batubara di bawah permukaan adalah metode geolistrik tahanan jenis. Metode geolistrik dapat mendeteksi lapisan batubara pada posisi miring, tegak dan sejajar bidang perlapisan di bawah permukaan. Ilustrasi garis ekuipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua titik arus yang
dan selanjut nya silahkan download disini

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com