Senin, 06 Desember 2010

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTHERMAL DI DAERAH POTENSI PANASBUMI GUNUNG RAJABASA KALIANDA LAMPUNG SELATAN

Nandi Haerudin, Syamsurijal Rasimeng dan Eva Yuliana
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung
Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
nandithea@yahoo.com
ABSTRACT
Has been done research to define geothermal fluid spreading pattern used resistivity data. Data acquisition was done used Wenner-Schlumberger configuration on line 3-4, line 3-5, line 1 and line 2 and then found apperent resistivity value ( ρa) on each line, then made 1D model used Resty program and 2D model used Res2dinv program so that found real resistivity value. From the 1D and 2D can be made 3D model to find 3D model result used Rockwork program. The result that is found prove that the layer has potency contain geothermal fluid is sandstone of tuff layer has resistivity value between 24 Ωm – 62,2 Ωm in the depth more than 20 meter. The geothermal spread pattern in the research area is spread laterally, where sandstone tuff as conductive zone and clay as caps rock.
Keywords: Geothermal, Resistivity, 1D, 2D and 3D model
1. PENDAHULUAN
Energi panasbumi adalah energi sumberdaya alam berupa air panas atau uap yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan beku panas (Tim Pertamina, 2007). Air permukaan yang berasal dari sungai, hujan, danau, laut dan lain-lain meresap menjadi air tanah, mengalir dan bersentuhan dengan tubuh magma atau batuan beku panas tersebut, mendidih serta kemudian membentuk air dan uap panas. Karena berat jenis, temperatur dan tekanannya, uap dan air panas ini mengalir kembali ke permukaan melalui bidang-bidang rekahan di lapisan kulit bumi dan membentuk manifestasi panasbumi. Energi panasbumi ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk pengeringan produksi hasil pertanian, pariwisata dan kebutuhan rumah tangga ataupun secara tidak langsung sebagai penggerak turbin pembangkit listrik (Suharno, 2004). Propinsi Lampung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan potensi panasbumi yang cukup banyak, dan yang paling terkenal adalah panasbumi Ulubelu di Tanggamus yang sudah dieksplorasi. Sedangkan tempat lain yang juga memiliki potensi panasbumi dan belum dilakukan eksplorasi adalah potensi panasbumi di Gunung Rajabasa. Untuk menggali potensi panasbumi di daerah tersebut, perlu
dilakukan penelitian pendahuluan dengan menggunakan metode survei geofisika, salah satunya adalah metode geolistrik tahanan jenis.
Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui keadaan bawah permukaan, seperti penyelidikan air tanah, keberadaan suatu reservoar dan batuan-batuan penyusun. Untuk lokasi penelitian ini sendiri, sebelumnya sudah dilakukan penyelidikan dengan menggunakan metode geomagnetik, salah satunya yaitu analisis sesar Gunung Rajabasa Lampung Selatan sebagai daerah prospek geothermal berdasarkan data anomali medan magnet total (Rasimeng, 2006), namun pada penyelidikan ini hanya mendapatkan lokasi keberadaan sesar saja, tetapi tidak diketahui pola dari penyebaran fluida geothermal itu sendiri. Penggunaan metode geolistrik tahanan jenis untuk maksud eksplorasi sudah banyak dilakukan sebelumnya, antara lain penyelidikan geolistrik tahanan jenis di daerah panasbumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan (Suhanto dan Bakrun, 2005), selain itu ada juga penyelidikan air tanah dengan menggunakan metode tahanan jenis 2D pada daerah Rangkas Bitung Banten (Turmayatiningsih, 2007) dan masih banyak penelitian yang lainnya yang menggunakan metode geolistrik tahanan jenis.
2. METODE PENELITIAN
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan untuk pengambilan data lapangan yaitu:
1. Resistivity meter tipe Naniura NRD 22S
2. GPS
3. Elektroda Potensial dan Elektroda Arus
4. Kabel penghubung
5. Accu
Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode geolistrik tahanan jenis sounding dengan Konfigurasi Wenner-Schlumberger. Konfigurasi ini dipakai untuk mengetahui variasi harga tahanan jenis secara vertikal. Konfigurasi ini menggunakan 4 elektroda, masing-masing 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial. Jarak elektroda potensial relatif jarang diubah-ubah meskipun jarak elektroda arus selalu berubah-ubah, hal yang harus diperhatikan adalah jarak elektroda arus harus lebih besar dari jarak elektroda potensial.

DOWNLOAD

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com