Senin, 20 Desember 2010

Studi Potensi Hidrologi Kawasan Karts Kabupaten Maros dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia terkenal memiliki pegunungan karst yang sangat luas terbentang sepanjang Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. Penyebarannya meliputi hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia dengan luas kurang lebih 15,4 juta hektar. Beberapa kawasan karst yang terkenal di Indonesia sekaligus di dunia adalah kawasan karst Gunung Sewu (DIY, Jateng, Jatim), Karst Gombong (Jateng), Karst Maros-Pangkep (Sulsel), Karst Sangkulirang-Mangkaliat (Kaltim), dan kawasan Karst Gunung Lorentz (Papua).
Dengan potensi seperti ini, maka terbuka peluang untuk pengembangannya dengan memperhatikan pengelolaan yang baik dan benar. Pengelolaan ini bukan hanya dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah dan semacamnya, tetapi juga di mana masyarakat harus terlibat di dalamnya. Karena ancaman kerusakan biasanya juga disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat terhadap fungsi karst, misalnya sebagai sumber daya air, keanekaragaman hayati dan fungsi ekologis yang dimilikinya. Masyarakat mengenal kawasan karst sebagai bahan galian untuk bahan bangunan, semen, kapur tohor dan marmer.
1

 
Di Sulawesi Selatan sendiri tardapat kabupaten yang sebagian wilayahnya terdiri dari kawasan karts yakni Kabupaten Maros. Wilayah Kabupaten Maros sebagian dibentuk oleh batuan karbonat yang tersebar di bagian utara, batuan karbonat tersebut sebagian besar merupakan suatu kawasan yang mempunyai morfologi khas yang dikenal sebagai morfologi karts. Bentuk morfologi karts tersebut merupakan hasil dari proses pelarutan air terhadap batuan karbonat. Kawasan Karts Maros merupakan bagian dari deretan pegunungan yang membentang dari daerah Maros hingga ke sebelah utaranya yang masuk daerah Kabupaten Pangkep. Hasil pelarutan tersebut terjadi diluar seperti bukit-bukit yang menjulang tegak maupun yang terjadi di dalam yang membentuk fenomena alam yang sangat indah dan unik seperti terbentuknya gua horizontal, gua vertical, stalaktit, stalakmit, dan flowstone.
Secara ekologis kawasan karst memiliki keterkaitan dengan kawasan lain serta memiliki sumber daya alam baik yang dapat diperbaruhi maupun yang tidak dapat diperbaruhi seperti hutan dengan keanekaragaman flora dan faunanya telah memberikan banyak manfaat ekonomi maupun ekologi bagi masyarakat. Sedangkan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaruhi berupa berbagai jenis bahan tambang, seperti batu gamping, gipsum, dolomit, dan lain-lain, dimana merupakan sumberdaya yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Potensi ini tidak disangsikan lagi, karena kawasan karst secara umum disusun oleh batuan karbonat. Batuan ini merupakan bahan baku utama dalam industri semen dan kapur industri. Jumlah cadangan batu gamping yang terdapat di daerah ini besarnya kira-kira 60 milyar kubik.
Sumberdaya alam lain yang terdapat di kawasan ini adalah terdapatnya batuan beku yang mengintrusi batu gamping mengakibatkan sebagian formasi ini dapat dikembangkan sebagai bahan baku marmer, dan marmer yang terdapat di daerah ini memiliki warna khas, yakni dominan putih kekreman (beige), sehingga kawasan ini hendaknya dipelihara dan dikelola dengan baik.
Potensi lainnya yang belum dikelola dengan baik adalah potensi hidrologi yang sangat unik, karena kawasan tadah hujan berupa bukit-bukit kerucut, ternyata menyalurkan airnya ke dataran dan sekitarnya sepanjang tahun. Penggundulan atau kegiatan penambangan adalah hal yang memicu kerusakan lingkungan yang lebih besar oleh aktifitas masyarakat apalagi penggalian pada bukit-bukit karst tersebut akan mengganggu tata air di seluruh kawasan karts.
Kawasan karst Kabupaten Maros memiliki tata air yang kondusif bagi kehidupan penduduk sekitarnya. Tanahnya subur karena permukaan air tanah tidak begitu dalam. Bahkan cukup banyak tersebar sumber-sumber air karst yang dapat didayagunakan sebagai air minum dan irigasi. Meskipun demikian sampai saat ini belum ada kajian yang mendalam akan potensi hidrologi kawasan karst Kabupaten Maros dengan metode geolistrik tahanan jenis.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari potensi air tanah dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis. Metode ini dipakai sebagai alternatif, karena metode geolistrik tahanan jenis yang diinjeksikan arus  kedalam bumi melalui dua elektroda arus. Beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial yang berada di dalam konfigurasi.
Dari berbagai macam konfigurasi elektroda pada metode geolistrik maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konfigurasi wenner mengingat konfigurasi ini cocok digunakan untuk sebaran horizontal, mampu mendeteksi sampai kedalaman kurang lebih 60 meter serta ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda lebih baik karena elektroda MN yang relatif dekat dengan AB.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mengangkat judul “Studi Potensi Hidrologi Kawasan Karts Kabupaten Maros dengan Metode Geolistrik  Tahanan Jenis”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, timbul rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana potensi sumber air tanah di kawasan karts Kabupaten Maros ?.

1.3.Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui potensi sumber air tanah di kawasan karts Kabupaten Maros.



1.4.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.    Memberikan informasi kepada PEMKAB maupun Instansi sektoral yang terkait tentang potensi air tanah di kawasan karts Kabupaten Maros.
2.    Memberikan informasi untuk terciptanya suatu sistem pengelolaan lingkungan kawasan karts yang baik dan berkelanjutan.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com